Minggu, 06 Juni 2010

Motor Pintar, Perpustakaan Yang Dapat Berjalan Ke Daerah Pelosok


http://farm4.static.flickr.com/3270/2870917652_94f24a59f3.jpg?v=0

Mengapa motor ini disebut motor pintar? Karena motor buatan Cina(Dayang,1998) ini berfungsi sebagai perpustakaan berjalan. Motor dari sumbangan SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) ini digunakan untuk menjangkau tempat-tempat khususnya lingkungan miskin untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat lewat buku yang di bawa oleh motor pintar ini.

Program Motor Pintar merupakan program layanan pendidikan non formal dilakukan melalui penyediaan sarana pembelajaran pada motor. Dirancang dengan strategi pembelajaran yang penuh makna dan menyenangkan bagi peserta didik khususnya anak usia 4-15 tahun. Dengan Motor Pintar ini akan dijangkau daerah-daerah terpencil dan berada diwilayah pedalaman yang sulit dicapai dengan mobil.
Motor ini diberi gandengan kotak dari besi, yang mempunyai kegunaan multi fungsi. 

Namun nasib motor pintar ini ada beberapa yang sudah lama tidak berfungsi dikarenakan sudah tidak ada yang mengelolah dan merawatnya seperti dahulu. Padahal motor ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk pendidikan di Indonesia.

http://skbtenggarong.files.wordpress.com/2009/01/img-0606.jpg

oleh : kresna ramadhany 210110080195

Sepinya Pameran Foto Le Pieton de Paris


Le Pieton de Paris atau dalam bahasa Indonesia berarti Pejalan Kaki Paris adalah sebuah tema dalam pameran foto yang digelar oleh Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Jakarta. Pameran ini diadakan di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Pameran foto ini terlihat sepi pengunjung. Foto-foto hanya dibiarkan saja berdiri di sekitar taman. Tidak ada pihak panitia yang menunggu pameran ini. Menurut Yatno, pedagang minuman yang sering berdagang di Taman Suropati mengatakan kalau pameran foto ini dibiarkan seperti ini dari kemarin, hanya hari pertama saja yang banyak panitianya.

"Saya kebetulan lewat sini lalu diajak teman saya lihat-lihat pameran foto ini", ujar Aditya Kurniawan (20), seorang mahasiswa yang mengunjungi pameran ini. Menurut dia foto-foto yang ditampilkan disini bagus-bagus dan unik-unik, tetapi dia heran dengan sepinya pameran foto ini.
 Adit (20) sedang melihat salah satu foto yang dipamerkan dalam pameran foto CCF di Taman Suropati, Jakarta

Pameran yang seharusnya digelar dari tanggal 12-31 Mei 2010 ini dilanjutkan oleh panitia hingga tanggal 21 Juni 2010. Foto-foto yang di pamerkan merupakan hasil karya beberapa seniman asal Paris diantaranya Eugene Atget, Louis Vert, Bernard Plossu, Patrick Tosani, dan masih banyak lagi. Kurangnya publikasi menyebabkan pameran ini sepi pengunjung.
                                                                           
Oleh : Bayu Septianto/210110080023
Foto : Kresna ramadhany

Ikhlas, Kunci Menghadapi Kehidupan


Hidup dengan penghasilan yang sangat kurang. Itulah yang banyak dialami orang di sekitar kita. Kerja keras setiap hari, keringat yang bercucuran dari tubuh mereka rupanya tak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ikhlas, satu kata yang hanya dapat mereka ungkapkan dalam menghadapi kehidupan ini.
Dibalik megahnya kota kembang Bandung, rupanya masih banyak orang yang berpenghasilan sangat rendah. Walaupun mereka bekerja menggunakan seragam, tetapi penghasilan mereka masih dibawah Upah Minimum Regional (UMR), ataupun Upah Minimum Kota (UMK) sehingga sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sukarna,  kakek yang sudah berusia 73 tahun ini masih semangat bekerja menjadi juru parkir di depan rumah makan Bakmi Kejaksaan yang berada di Jln. Kejaksaan, Kota Bandung.  “Saya menjadi tukang parkir ini dari tahun 50-an lah, lupa saya,” ujarnya sambil tertawa dan menunjukkan kartu anggota resmi juru parkir dari Pemerintah Kota Bandung.
Bekerja dari pukul 14.00 sampai 21.00, penghasilan yang didapat Pak Karna hanyalah sekitar Rp 10.000 sampai 15.000. “Kalau lagi rame, ya alhamdulillah dapat Rp 20.000 sampai Rp 30.000,” ujarnya. Dengan penghasilan segitu, Pak Karna masih harus menyetorkan upah kerjanya kepada dinas terkait sebesar Rp 5000. Terkadang, untung yang didapat Pak Karna setelah seharian bekerja hanya cukup untuk membayar uang setoran.
Kakek yang hanya tamatan Sekolah Dasar(SD) ini memilki satu istri tersayang,  tujuh anak, serta telah memilki 19 cucu. “Anak-anak saya kebanyakan cuma lulus SD, mereka sekarang ada yang bekerja, ada yang nganggur, dan ada juga yang jadi tukang parkir juga seperti saya ini,” ujar Pak Karna menceritakan tentang anak-anaknya kepada kami.
Dengan penghasilan sebesar itu, Pak Karna masih harus menanggung beban kehidupan dia, istri, dan anak-anaknya yang tidak bekerja alias menganggur. Pak Karna mengeluhkan tentang mahalnya harga-harga bahan pokok sekarang ini. Tentu saja masalah ini menambah beban hidup yang ditanggung oleh Pak Karna. Mahalnya minyak tanah untuk memasak juga dikeluhkan oleh Pak Karna. Namun, sejak adanya konversi minyak tanah ke gas, agaknya dapat meringankan beban hidup yang ditanggung oleh Pak Karna. “Walaupun harga gas elpiji lebih mahal daripada minyak tanah, tapi kalau pakai gas kata istri saya lebih irit dan tahan lama,” kata Pak Karna.
Itulah Sukarna, walaupun hidupnya sulit, tetapi Ia dan keluarganya masih dapat hidup bahagia.
Oleh : Bayu Septianto/210110080023

Sabtu, 05 Juni 2010

"SOUNDLICIOUS" perpaduan musik dan budaya


Musik bercambur dengan kebudayaan telah berhasil dibuat menjadi perpaduan yang menarik didalam acara yang bertema “soundliciuos” yang digelar HIMA Administrasi Negara FISIP UNPAD di Teater Terbuka Dago Tea House - Bandung pada tanggal 9 Mei 2010 (13.00-23.00).
Banyak penonton yang tertarik untuk menyaksikan acara yang berbeda ini, didalam acara ini tidak hanya konser musik yang disediakan oleh para panitia namun kebudayaan Indonesia juga ada seperti permainan alat musik tradisional (galengan) dan tarian-tarian dari berbagai suku Indonesia yang bisa membuat kagum para penonton.
Performing artis yang ditmpilkan :
·         Mocca
·         White Shoes and The Couples Company
·         Endah n Rhesa
·         The Trees and The Wild
·         Baby Eats Crackers
·         Adhitia Sofyan
·         Dan lain-lain
Walaupun harga tiket cukup tinggi 40 ribu rupiah, namun hal tersebut tidak membuat acara ini sepi penonton. Acara ini berjalan dengan baik. Salah satu pengunjung acara, Sugih Mulyadi, mengaku sangat senang mengunjungi acar ini. “Salut buat acar ini, musiknya keren dan gw ingat dulu jaman gw SD. gw sempat belajar untuk bermain alat musik tradisional bersama teman-teman tapi ga sekeren ini,” kenangnya.

oleh : kresna ramadhany 210110080195




(share) Berbagi Pengalaman Tentang Bahasa Dan Budaya(^-^)

Berbahagialah kita menjadi orang Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda namun tetap satu. Namun pastinya terdapat hal-hal yang menarik yang bisa kita ceritakan karena bahasa antar budaya yang berbeda-beda. Tulisan ini dibuat untuk kita berbagi cerita dan pengalaman lucu yang terjadi antara budaya yang memiliki arti komunikasi yang berbeda.

Ini lah beberapa cerita menarik yang pernah saya alami

Mangga

Ketika mengikuti tes masuk Universitas Padjadjaran, saya datang kerumah saudara saya yang berada di Bandung bersama ibu saya. Saya dan ibu datang kesana dengan membawa buah-buahan, seperti:jeruk,apel,mangga dan banyak makanan kecil sebagai oleh-oleh untuk mereka.
Saat ibu meminta tolong kepada kakak ipar saya untuk mengupas buah mangga , ibu berkata dengan bahasa Indonesia “tolong kupasin,buah mangga” namun kaka ipar saya yang belum bisa bebahasa Indonesia mengartikannya “tolong kupasin,buahnya”
Kaka ipar saya pun bingung dan bertanya ??

Kaka ipar : buah yang mana, bu?
Ibu : yang mana saja kan banyak di meja buah mangga.
Kaka ipar : iya bu..

Tiba-tiba kaka ipar saya mengupas buah jeruk yang ada dimeja lalu memberikannya kepada ibu.Ibu kaget karena yang dia minta buah mangga bukan buah jeruk.
Ibu saya pun akhirnya mengerti bahwa kaka ipar saya itu belum terlalu lancar dalam berbahasa Indonesia.


Bebek

Waktu saya masih kecil saya pergi ke rumah nenek di Palembang, Sum-sel. Setelah beberapa hari tinggal dirumah nenek,tiba-tiba nenek menyuruh adik saya yang bernama Kiko untuk memebersihkan kolam dibelakang rumahnya. Kiko pun langsung memebrsihkan kolam itu dan sesekali bertanya kepada nenek apa saja yang mesti dibersihkan.

kiko : nek..
Apa aja yang mesti dibuang?
Nenek pun menjawab dengan menggunakan bahasa melayu.
nenek : yang kau galak bae(yang kamu mau aja)
kiko : oh….

Setelah kiko selesai membersihkan kolam tiba-tiba nenek datang dan langsung memarahi aku karena bebek yang ada di kolam hilang semua.
Ibu pun bertanya kepada mengapa nenek bisa marah kepadanya.

Ibu : kenapa bebeknya kamu lepasin keluar??
Kiko : ya abis bebeknya aku kira bae tapi taunya galak. Kan kata nenek yang galak dibuang aja.

Ibu saya pun hanya bisa tertawa mendengar cerita kiko yang tidak mengerti apa yang
nenek bilang kepadanya dengan menggunakan bahasa melayu.

Sudah Kenyang

Pada saat berlibur bersama keluarga di Bali, ketika sesampainya disana ayah saya mengajak makan disebuah restoran yang tidak jauh dari bandara sekaligus ia sudah ditunggu temannya yang tinggal di Bali. Sesampainya saya disana ayah langsung bertemu temannya itu dan menyuruh kami memesan makanan sebanyak-banyaknya. Kesempatan ini tentu saja tidak akan saya sia-siakan, saya memesan makanan yang cukup banyak. Setelah saya selesai makan saya berkata “kenyang banget” dengan suara yang cukup keras. Saya menjadi heran mengapa setelah saya berkata kenyang orang-orang yang ada disekitar melihat saya dengan tersenyum??
Teman ayah saya memberi tahu bahwa arti kenyang dalam bahasa bali adalah “terangsang”. Pada saat itu saya menjadi malu dan langsung meminta keluarga saya untuk cepat-cepat pergi dari restoran tersebut.

Panas-dingin

Cerita ini adalah pengalaman kakak saat bertugas di Aceh, tepatnya di daerah Pidie. Pidie adalah daerah yang jauh dari kesan modern. Kakak saya lalu berkenalan dengan seorang pemuda mantan anggota GAM. Nama pemuda itu adalah Udin.
Pada awal berkenalan kakak saya mengajak dia makan di sebuah rumah makan padang. Lalu kakak saya mentraktir Udin. Sebelum memesan makanan, Udin bertanya dulu pada kasir:
Udin : Pak teh manis panas brapa?
Kasir : Rp. 2000 bang
Udin : Kalo the manis dingin?
Kasir : Rp. 2500

Mungkin karena merasa tidak enak, udin memesan teh manis panas. Dan keajaiban terjadi, ketika the panas itu dihidangkan Udin langsung meminumnya dalam keadaan nyaris mendidih. Kakak saya takjub sekaligus heran melihat kelakuan Udin tersebut.

Kakak : Din, kok langsung kamu minum tehnya? Kan masih panas banget tuh?
Udin : Iya bang, sengaja Udin minum panas-panas supaya harganya gak naik karena dingin.

Ketika kakak saya dalam perjalanan untuk ke tempat penginapannya diantarkan oleh Udin, kakak saya menanyakan tentang hal tadi dan kakak saya mengetahui bahwa di kampung Udin tidak ada alat pendingin ataupun es batu, sehingga persepsi dia tentang panas berubah menjadi dingin sangat besar padahal kalau kita yang menilai sama saja.

Ngesot

Sewaktu saya di SMA, saya memiliki teman yang berasal dari Betawi asli dia bernama Ali. Ketika saya sedang bermain dirumah nya ia mengajak saya untuk mencari makan disekitar dekat rumahnya. Saya pun bertanya,
saya : naek apa kita kesana?
ali pun menjawab pertanyaan saya dengan bahasa betawi yang sering dia pakai kalau sedang berada di lingkungan rumahnya yang memang orang betawi semua.
Ali : orang Cuma di depan aje, kite ngesot ja dah.
Saya : ngapain ngesot ditengah jalan, jalan kaki aja kenapa.
Dia pun menjawab dengan malu-malu
Ali : ya itu maksudnye gw. Hehe…

Tenyata ngesot itu menurut bahasa betawi adalah berjalan kaki.

Mungkin kamu bisa juga memberikan pengalaman menarik??
Kamu bisa ceritakan pengalaman itu disini!!!
Oleh : Kresna ramadhany 210110080195

lautan manusia anti israel



Ribuan simpatisan partai keadilan sejahtera dan organisasi masyarakat serta ribuan umat muslim Indonesia lainnya menggelar aksi mengecam Israel di kawasan patung kuda Monas, Jakarta pada hari kamis, 3 Juni 2010 siang hari. Aksi ini juga banyak diikuti oleh anak-anak. Walaupun panas mereka tetap terlihat bersemangat untuk mengikuti aksi ini.
Hal ini dilakukan leh masyarakat Indonesia sebagai bentuk rasa kemanusiaan terhadap korban-korban relawan yang mendapatkan perlakuan kekerasan yang dilakukan Israel di laut Gaza. Selain itu militer Israel juga diduga meracuni sejumlah relawan saat berada di kapal maupun di penjara.
Tidak hanya relawan asal Luar negeri, namun relawan Indonesia juga termasuk korban dalam kekerasan yang dilakukan Israel yang secara tiba-tiba menyerang kapal di malam hari. Hingga kamis malam waktu Indonesia, relawan yang bernama Surya Fachrizal masih tertahan di Israel. Surya berada di rumah sakit Rambam, Haifah seusai menjalani operasi pengeluaran peluru yang bersarang didadanya. Selain Surya, satu relawan lainnya, Oktavianto, kini berada di rumah sakit Bagcilar Devlet Hastanesi di Istanbul, Turki. Oktavianto tertembak ditangan kanannya dan mengalami patah tulang, tetapi kondisina cukup baik.  Sementara 10 relawan WNI kini menginap di sebuah apoartemen sewaan di Amman menanti kepulangan ke Tanah Air.
Seluruh simpatisan mengharapkan seluruh relawan bias pulang dengan selamat dan mengutuk keras atas perbuatan Israel. Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bersama LSM lainnya akan mendesak Israel untuk mengembalikan sumbangan yang disita. Kalaupun bantuan tidak dikembalikan, MER-C juga sudah menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk membangun RS Indonesia di Gaza.








foto dan berita : kresna ramadhany 210110080195

Jumat, 04 Juni 2010

Kembalinya Keluarga Aquino Sebagai Pemimpin Filipina Yang Dikagumi Rakyatnya


Rendah hati, berpenampilan sederhana, dan dapat dipercaya. Itulah sifat yang dimilki Senator Beniqno Aquino III yang akan menjadi presiden baru Filipina. Putra pahlawan demokrasi, Beniqno Aquino Jr, kini menjadi sosok yang sangat diharapkan rakyat Filipina untuk membawa kehidupan mereka lebih baik dibandingkan sembilan tahun terakhir ini.


Pria berusia 50 tahun yang akrab disapa Noynoy ini, memenangi pemilu presiden Filipina yang digelar 10 Mei lalu. Meskipun Komisi Pemilu Filipina belum mengeluarkan pernyataan resmi, tetapi angkalah yang sudah berbicara. Noynoy berhasil unggul 40,2 persen suara dari 78 persen suara yang telah dihitung. Dia mengungguli saingan terberatnya mantan Presiden Joseph Estrada dan Senator Manuel Villar.

“Saya tidak hanya tak akan mencuri, tetapi saya akan menangkap pelaku korupsi,” kata Noynoy yang akan bertekad memberantas korupsi di Filipina. Menurutnya, sudah bukan rahasia lagi bila selama sembilan tahun ini rakyat Filipina masih hidup miskin yang diakibatkan korupsi yang merajalela dalam pemerintahan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo.

Sepanjang kampanye, Noynoy memang mengusung pemberantasan korupsi sebagai tujuan nomor satu pemerintahnnya nanti. Slogan utamanya “Tak Ada Korupsi, Tak Ada Kemiskinan”. Dia juga berjanji akan menyelidiki dugaan kecurangan pemilu 2004 yang dilakukan Arroyo. Noynoy pun juga akan menghindari perjalanan ke luar negeri dan memangkas kabinet sebagai upaya untuk menghemat pengeluaran negara. Dia mengatakan enam miliar dolar AS akan kembali ke anggaran nasional tiap tahunnya jika tak ada korupsi di sistem pemerintahan.


Terlepas dari berbagai janji kampanyenya, nama keluarga Aquino yang disandangnya juga menjadi faktor kemenangan Noynoy. Pria yang bernama asli Beniqno Aquino Simeon Cojuangco Aquino III adalah putra dari Beniqno “Ninoy” Aquino Jr, pemimpin oposisi yang ditembak mati tahun 1983 saat pemerintahan mendiang diktator Ferdinand Marcos.

Ibunya, mantan Presiden Corazon Aquino adalah tokoh pemimpin gerakan rakyat yang menumbangkan Marcos pada tahun 1986 yang dikenal dengan gerakan People Power. Cory Aquino adalah pemimpin yang sangat dicintai rakyat Filipina karena telah memulihkan demokrasi daan memberikan kesejahteraan bagi rakyat Filipina. Meninggalnya Cory Agusutus 2009 akibat kanker payudara menumpahkan simpati bagi keluarga itu. Rakyat merindukan kehidupan yang lebih baik semasa pemerintahannya. Karena itu, putranya kini menjadi kunci bagi mereka yang menginginkan perubahan.

Selama menjadi anggota kongres dan senat Filipina, publik memang tak banyak tahu tentang kiprah dan prestasi Noynoy, walaupun dia pernah menjabat dalam beragam komite dan sangat dekat dengan isu pemerintahan. Layak dipercaya, itulah sifat Noynoy yang menbuat banyak orang senang kepadanya. Dia menjadi simbol harapan semua orang.

Inilah momentum yang sangat tepat bagi Noynoy untuk menunjukkan dirinya mampu berhadapan dengan tekanan besar, konflik kepentingan, dan berbagai konspirasi yang akan dihadapi dirinya. Noynoy juga harus membuktikan kemenangan dirinya bukanlah sekedar popularitas nama besar keluarga yang disandangnya. Rakyat Filipina telah memilihnya, berarti rakyat telah memberikan kepercayaan kepadanya.

Oleh : Bayu Septianto/210110080023

Rabu, 02 Juni 2010

Seribu Hasil Karya Mahasiswa FSRD dalam Sidik Jari


Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung menggelar sebuah pameran bertema “Sidik Jari”. Pameran yang diselenggarakan Selasa (25/5) kemarin bertempat di Gedung Serba Guna ITB. Pameran yang dibuka oleh dekan FSRD, Prof. Dr. Biranul Anas ini menampilkan lebih dari 1000 hasil karya mahasiswa FSRD ITB angkatan 2009.

Selain untuk memamerkan hasil karya mahasiswa FSRD ITB 2009, acara ini juga bertujuan untuk mengenal lebih baik mengenai program studi- program studi yang ada di FSRD ITB dan yang diminati sesuai dengan keahlian mahasiswa yang bersangkutan.
Menurut Ketua Panitia Pameran Sidik Jari , Muhammad Fajrur, acara ini dinamakan Sidik Jari karena sidik jari adalah sebuah identitas yang pasti dimilki setiap orang. Sehingga berbagai hasil karya seseorang pasti terdapat sidik jari di karya tersebut.


Doni, seorang mahasiswa Fikom Unpad yang menyaksikan pameran ini mengungkapkan bahwa acara ini keren dan kreatif. Menurut Doni yang datang bersama temannya, acara ini menunjukkan bahwa mahasiswa seni rupa ITB sangatlah kreatif sehingga karya-karya mereka dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Acara ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 25 sampai 26 Mei. Selain memamerkan hasil karya mahasiswa FSRD ITB angkatan 2009, acara ini juga menampilkan live music dan “Live Painting”. Di hari kedua, panitia mengadakan Talkshow dengan pembicara Tisna Sanjaya dengan tema Seni dan Lingkungan.

Post by : Bayu Septianto/210110080023